Senin, 17 September 2018

Medan kembali Diterjang Banjir, Wali Kota Medan Minta Maaf

KARTUREJEKI SITUS AGEN POKER DOMINO CAPSA DAN ADUQ ONLINE TERPERCAYA INDONESIA

 

Medan kembali Diterjang Banjir, Wali Kota Medan Minta Maaf

 


Medan kembali diterjang Banjir. Terdapat belasan kawasan tergenang air. lebih dari 150 kepala keluarga di kawasan Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang resah akibat terdampak sejak Sabtu malam hingga Minggu (16/9). Mereka sudah berulang kali menjadi korban, dan setiap saat terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Edy Rahmayadi, selaku Gubernur Sumatera Utara berjanji segera menuntaskan banjir langganan di Ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.

Lurah Beringin Ardy Gaus mengatakan terdapat ratusan kepala keluarga (KK) yang terkena banjir.

"Jadi ini ada tiga jalan yang terkena banjir ada di Gang Mandor, baru lurusan Gang Sareman dan Gang Setia sekitar ada 150 KK disana yang telah kita evakuasi," kata Ardy saat ditemui di Posko Pengungsi di jalan Sari Rejo, Minggu (16/9).

Dia menjelaskan terdapat dua posko yang telah dipersiapkan untuk para pengungsi di Mesjid Al-Qomar dan dataran tinggi Gang Mandor.

"Ada dua posko dari BPBD untuk yang muslim kita pusatkan di Mesjid Al-Qomar dan yang Kristiani di lapangan bulu tangkis yang di atas Gang Mandor yang tidak terkena banjir," kata Ardy.

Lokasi banjir terdalam terdapat di sekitar Gang Sareman, Gang Mandor, Gang Setia di Jalan Sari Rejo. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendatangi para pengungsi korban banjir di Jalan Sari Rejo, Kelurahan Beringin, Medan Selayang, Minggu (16/9).

Seusai blusukan, Edy mengatakan akan segera mencari solusi permasalahan banjir yang terus-menerus melanda Kelurahan Beringin.

"Kita harus cari tahu dulu kenapa ini banjir. Nanti kita panggil yang berwewenang siapa di sini. Kalau sudah begitu, kita selesaikan masalah itu," kata Edy.

Ia memastikan usai banjir surut nantinya, segera memantau lapangan dan rapat kordinasi dengan dinas terkait.

"Ini kan karena masih tertutup air, saya tidak tahu apakah (pemicu banjir) di hulu atau di hilir. Kita pastikan nanti, yang jelas ke depan, tidak boleh lagi terjadi seperti ini. Begitu kelihatan surut, kita lakukan rapat koordinasi terkait persoalan banjir ini," kata Edy.

Lebih lanjut, akan menyelesaikan permasalahan sungai dan rumah yang terkena banjir.

"Baik rumah-rumah yang terkena banjir maupun sungai, kita akan cek semuanya," katanya.

Saat menemui para warga, Edy Rahmayadi rapat bersama Walikota Medan, Dzulmi Eldin dan Kapolrestabes Medan Dadang Hartanto.

Dengan mengenakan baju koko dengan celana keper dan sepatu boot, pria yang juga menjabat sebagai ketua PSSI ini menyisir titik banjir.

Warga yang melihat sang Gubernur baru tersebut tampak antusias dan mengutarakan keresahan mereka akibat dilanda banjir. Dalam blusukannya Edy sempat menanyakan pihak yang memiliki wewenang atas Sungai Babura yang meluap tersebut.

"Siapa yang bertanggung jawab di sini," katanya. Jawab seorang di antara anggota BPBD menjawab bahwa sungai tersebut wewenang Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan.

Langsung saja Edy bertanya, "Di mana kepala BWS-nya di sini, kenapa tidak datang?" Personel BPBD menjawab, yang bersangkutan sedang menunaikan ibadah haji.

Edi bertanya lagi mengenai sekretaris atau perwakilan yang bisa bertanggung jawab atas wilayah sungai tersebut.

"Coba panggil wakilnya atau anggota yang bisa bertanggung jawab di sini. Harusnya mereka ke sini," kata Edy.

Ada belasan kawasan yang terendam banjir. Seperti di pusat kota, Jalan Sudirman dan Jalan Imam Bonjol. Selama ini dua kawasan itu tidak pernah tergenang air.

Kawasan lain yang tergenang antara lain meliputi Jalan Kapten Muslim, Jalan Perjuangan, Jalan Dr Mansyur dan seputaran kawasan Lapangan Merdeka. Lalu, sejumlah kawasan di bantaran sungai.

Kemudian Jalan Pamen Lingkungan III Gang Napindo & Lingkungan VII Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Pemantauan, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, pada pukul 06.15 WIB, ketinggian air kurang-lebih 150-180 cm memasuki rumah warga. Rumah terdampak menjadi 10 Rumah/12 KK. Warga mengungsi di Posko Keltana kurang-lebih 150 orang.

Di Jalan Kejaksaan/Kebun Bunga, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Ketinggian air memasuki rumah warga ±100-150 cm.

Sementara di Jalan Karya April Lingkungan VII Kelurahan Sari Rejo, Medan Johor. Ketinggian air menurun menjadi ± 40-60 cm memasuki rumah warga. Jumlah warga mengungsi ±20 orang/4 KK. Lalu di Jalan Pamen Lingkungan III, Gang Napindo & Lingkungan VII, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, ketinggian air menurun menjadi ±100-120 cm memasuki rumah warga.

Informasi yang dihimpun, air merupakan banjir kiriman dari kawasan gunung di Sibolangit, Deli serdang. Amatan Tribun Medan, Air yang setinggi sekitar 3 meter tersebut telah menutup seluruh rumah warga dan hanya menyisahkan atap saja.

Kartika Sihombing, warga Gang Mandor, Kelurahan Beringin, mengatakan banjir setiap tahunnya selalu datang. Namun menurutnya, ini kejadian yang terbesar dari empat tahun belakangan.

"Daerah kami ini memang selalu terkena banjir bang, setiap tahun pasti selalu ada itu bisa selutut atau sepaha. Tapi terakhir 2014 banjir yang sebesar ini dan ini terjadi lagi," kata Kartika ditemui di lokasi banjir.

Kartika Sihombing mengatakan sejak, Sabtu (15/9) pukul 18.00 WIB, telah kelihatan meluap dari Sungai Babura dan ditambah curah hujan yang tinggi menambah aliran air.

"Makin malam air semakin meninggi hingga masuk ke dalam rumah. Jadi di situ saya bersama keluarga sudah mulai mengungsikan barang-barang ke atap rumah, dan langsung setelahnya kami keluar rumah bahkan seperti baju pun tak sempat diselamatkan. Baju saya tidak ada lagi ini bang," katanya.

Banjir menurutnya terlalu sering terjadi. Bagaimana tidak? Seluruh warga di daerahnya telah mempersiapkan rumah untuk mengantisipasi banjir.

"Disini rumah-rumah memang sudah dibuat tempat di atap biar kalau banjir barang-barang bisa dingkat. Karena banjir sudah sangat biasa terjadi di sini," kata Kartika.

Banjir sampai menutupi atap rumah warga. Ada warga yang terjebak banjir di atap rumahnya.

"Jadi tadi malam itu ada beberapa warga masih terjebak di atap rumahnya bang. Terus disitu tim SAR uda bantu evakuasi warga tapi ada juga.warga yang bersikeras untuk tinggal," katanya.

Lebih lanjut, ia menerangkan hingga pagi Tim SAR masih mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah. Bahkan ada warga yang terjebak baru dievakuasi sampai kedinginan sehingga harus dipapah warga lain.

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, sejak Sabtu (15/9) petang, mengakibatkan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dikepung banjir. Ada belasan kawasan utama yang terendam. Seperti di Jalan Sudirman dan Jalan Imam Bonjol. Selama ini dua kawasan itu tidak pernah tergenang air.

Jalan Sudirman merupakan kawasan pemukiman sejumlah pejabat. Satu di antaranya rumah dinas Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Genangan air di badan jalan mengganggu pengendara sepeda motor.

"Lokasi banjir semakin meluas. Padahal di sini biasanya tidak pernah banjir. Jadi semakin parah banjir di Medan ini. Cemana-lah perawatan drainasenya kurang," ujar pengendara sepeda motor Toni (35) saat melintas di persimpangan rumah dinas.

Medan kembali Diterjang Banjir, Wali Kota Medan Minta Maaf



Meskipun hujan masih mengguyur, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin melihat genangan air di badan Jalan Sudirman.

Selanjutnya ia menuju kawasan Imam Bonjol. Ia memperhatikan lubang inlet atau lubang hisap, dan drainase.

Dalam peninjauan itu ditemukan banyak lubang inlet tertutup. Air hujan tidak bisa mengalir ke drainase. Banyak juga sampah di dalam drainase sehingga terjadi pendangkalan.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Medan saya mohon maaf," ujar Dzulmi Eldin kepada awak media yang meliput.

Eldin menambahkan, Pemerintah Kota Medan akan menurunkan peralatan memperbaiki lubang inlet yang tersumbat. Dan drainase yang mengalami penyumbatan, agar genangan air cepat surut.

Ia telah memerintahkan seluruh camat untuk mengerahkan personel penanganan prasarana dan sarana umum untuk mengatasi drainase yang tersumbat. Kemudian, ia meminta seluruh lurah untuk waspada adanya banjir kiriman.

"Khusus bagi camat dan lurah yang wilayahnya di lintasi sungai, saya minta untuk siaga. Apabila air sungai meluap, segera lakukan upaya penyelamatan bekerjasama dengan OPD terkait. Jangan sampai saya mendengar ada warga yang menjadi korban banjir tidak dilayani dengan baik," katanya.










Posted By :  www.kare99.net

Buruan daftarkan diri anda dan menangkan jacpot jutaan rupiah..

Rasakan sensasi promo yang tiada duanya di www.kare99.net

Raih Semua Promo-promo menarik www.kare99.net:

⧪ Bonus Rollingan/Turn Over 0,3% - 0,5% ( Setiap Senin ) ⧪

⧪ Bonus Referral 20% ( SEUMUR HIDUP ) ⧪

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI KAMI :

⧪ LIVECHAT : kartu_rejeki@yahoo.com ⧪


⧪ YM : cs_karturejeki@yahoo.com ⧪

⧪ SKYPE : kartu.rejeki ⧪

⧪ BBM : 5C216137 ⧪

Support bank : BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON

Salam kami www.kare99.net

"Karena Kepuasan Anda Prioritas Bagi Kami"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takut Ditenggelamkan Ibu Susi, Sandiaga Meralat Semua Ucapannya

KARTUREJEKI SITUS AGEN POKER DOMINO CAPSA DAN ADUQ ONLINE TERPERCAYA INDONESIA Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno men...